🔷 1. Latar Belakang Agresi Militer
Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, Belanda berusaha kembali menjajah Indonesia dengan membonceng tentara Sekutu. Upaya ini mendapat perlawanan dari rakyat dan pemerintah Indonesia.
Untuk menguasai kembali wilayah Indonesia, Belanda melakukan dua kali agresi militer:
🇮🇩 A. Agresi Militer Belanda I (21 Juli 1947)
📍 Latar Belakang:
- Belanda tidak mengakui kedaulatan RI secara penuh.
- Perundingan Linggarjati (1946) gagal karena perbedaan penafsiran.
- Belanda menuduh Indonesia melanggar perjanjian.
🔫 Jalannya Agresi:
- Dimulai pada 21 Juli 1947.
- Belanda menyerang wilayah RI di Jawa dan Sumatra.
- Tujuan: Menguasai kota-kota strategis dan sumber daya ekonomi.
- Belanda menyebutnya “Politionele Actie” (Tindakan Polisi).
⚔️ Dampak:
- Belanda berhasil menduduki banyak wilayah RI.
- Pemerintah RI memindahkan ibu kota ke Yogyakarta.
- Muncul kecaman internasional → PBB turun tangan.
🤝 Akhir Agresi:
- PBB membentuk Komisi Tiga Negara (KTN): Australia, Belgia, dan AS.
- Dihasilkan Perjanjian Renville (1948) di kapal USS Renville.
🇮🇩 B. Agresi Militer Belanda II (19 Desember 1948)
📍 Latar Belakang:
- Belanda menilai Indonesia melanggar hasil Perjanjian Renville.
- Indonesia memperkuat kekuatan militer dan politik.
🔫 Jalannya Agresi:
- Dimulai 19 Desember 1948.
- Belanda menyerbu Yogyakarta (ibu kota RI saat itu).
- Menangkap para pemimpin RI: Soekarno, Hatta, Sjahrir, dll.
- Pemerintahan darurat dibentuk di Sumatra Barat (PDRI) oleh Syafruddin Prawiranegara.
⚔️ Perlawanan Rakyat dan Militer:
- Gerilya besar-besaran dipimpin oleh Jenderal Soedirman.
- Serangan Umum 1 Maret 1949 di Yogyakarta: Pasukan Indonesia berhasil menguasai Yogyakarta selama 6 jam.
🤝 Akhir Agresi:
- Tekanan dunia internasional, khususnya dari PBB dan AS.
- Dihasilkan Perjanjian Roem-Royen (Mei 1949).
- Berujung pada Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag.
- Belanda akhirnya mengakui kedaulatan RI pada 27 Desember 1949.
📌 Perbedaan Singkat Agresi Militer I dan II
Aspek | Agresi Militer I | Agresi Militer II |
---|---|---|
Tanggal | 21 Juli 1947 | 19 Desember 1948 |
Wilayah yang Diserang | Jawa dan Sumatra | Yogyakarta dan sekitarnya |
Tujuan | Rebut daerah strategis & ekonomi | Lumpuhkan pusat pemerintahan |
Tanggapan Internasional | KTN → Perjanjian Renville | Serangan Umum → Perjanjian Roem-Royen |
Akibat | Wilayah RI menyempit | Pemimpin RI ditangkap, muncul PDRI |